24 Desember 2020

KISAH NABI DAWUD AS

Setelah nabi Harun dan nabi Musa wafat,bani Israil di pimpin oleh Yusya bin Nun dan pada masa kepemimpinannya Yusya bin Nun mampu menaklukan tanah Palestina kemudian tanah Palestina diserbu dan di kuasai oleh bangsa lain. Mereka merindukan datangnya seorang pemimpin yang tegas dan gagah berani untuk memerangi para penjajah,kerinduan mereka akhirnya terobati dengan diangkatnya Thalut sebagai raja yang memimpin mereka.
Thalut mengajak orang-orang untuk menyerbu tentara Jalut,nabi Dawud yang saat itu masih remaja berhasil merobohkan Jalut yang bertubuh tinggi besar layaknya raksasa dengan menggunakan ketapel dan batu sebagai pelurunya yang mengenai tepat diantara kedua matanya. Darah segar mengalir dari luka di dahinya yang pecah akibat terkena peluru batu tersebut hingga akhirnya jalut-pun meninggal di medan perang.

Dengan demikian menanglah pasukan Thalut melawan Jalut. Nabi Dawud kemudian diangkat sebagai menantu raja Thalut dan dinikahkan dengan anaknya yang bernama Mikyal,selain sebagai menantu nabi Dawud juga diangkat sebagai penasehatnya. Nabi dawud sangat dihormati oleh semua orang sehingga membuat Thalut merasa iri kepadanya,Thalut berusaha mencelakakan nabi Dawud dengan mengirimkannya ke medan perang yang sulit namun justru nabi Dawud selalu mampu memenangkan pertempuran dan kembali ke istana dengan disambut luapan kegembiraan rakyatnya.

Setelah Thalut beserta putra mahkotanya gugur di medan perang,kemudian nabi Dawud diangkat menjadi raja oleh rakyatnya. Nabi Dawud diberi keistimewaan oleh Allah yaitu dengan ditundukannya gunung-gunung supaya bertasbih dan memuji Allah bersama nabi Dawud pada pagi,siang dan malam,selain itu nabi Dawud juga mampu melunakan besi dengan kedua tangannya tanpa bantuan alat apapun serta memiliki suara yang sangat merdu. Allah menurunkan kitab suci kepada nabi Dawud yang dikenal dengan kitab Zabur yang berisi tentang pelajaran,peringatan dan ketqwaan kepada Allah SWT.
Hingga suatu waktu mewabahlah penyakit kolera disekitar kerajaan nabi Dawud,sehingga banyak dari rakyatnya yang meninggal akibat wabah tersebut. Nabi Dawud kemudian berdo'a kepada Allah,dan setelah wabah tersebut hilang kemudian nabi Dawud mengajak putranya yaitu Sulaiman untuk membangun Baitul Maqdis sebagai ungkapan rasa syukurnya kepada Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar