24 Desember 2020

KISAH NABI MUSA DAN HARUN AS

Kisah nabi Musa alaihi salam
Pada masa itu Mesir dikuasai oleh Fir'aun,Ia merupakan seorang pemimpin yang bengis dan tidak berprikemanusiaan. Kesombongan terbesar Fir'aun adalah mengaku dirinya sebagai Tuhan.
Pada suatu malam Fir'aun bermimpi istananya habis terbakar,hal tersebut membuat Fir'aun menjadi resah dan gelisah.
Menurut ahli nujum kerajaan menjelaskan bahwa tidak lama lagi akan lahir seorang anak laki-laki dari golongan bani Israil yang kelak akan menjadi musuh besar yang mampu menjatuhkan kekuasaan raja Fir'aun.

Mendengar penjelasan tersebut Fir'aun murka dan langsung memerintahkan kepada seluruh prajuritnya untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang baru lahir dari golongan bani Israil.
Singkat cerita,ketika istri Fir'aun sedang bermain ditaman dekat sungai Nil bersama seorang dayangnya,ia melihat ada sebuah peti yang mengambang dan hanyut terbawa oleh aliran air sungai. Peti tersebut berisi seorang bayi laki-laki.
Bayi laki-laki tersebut adalah Musa alaihi salam yang lahir dari pasangan suami istri bernama Imran dan Yukabad,mengetahui anak yang dilahirkannya adalah bayi laki-laki pasangan tersebut merasa ketakutan dan panik sebab jika bayi tersebut tidak secepatnya disembunyikan tentu akan dibunuh oleh para tentara Fir'aun.

Istri Fir'aun sangat senang mendapatkan bayi itu dan Ia ingin mengangkatnya sebagai anak,maka disampaikanlah niatnya itu kepada Fir'aun. Sejak saat itulah nabi Musa dikenal sebagai Pangeran Musa bin Fir'aun,setelah menginjak dewasa Allah menganugerahkan pangkat kenabian dan ilmu pengetahuan.
Pada suatu hari nabi Musa berjalan-jalan di kota,Ia melihat orang Qubti dan orang Israil sedang berkelahi,karena keadaan tidak seimbang maka nabi Musa membela orang Israil sebab orang Qubti tersebut tidak mau diajak damai. Nabi Musa menjadi marah dan memukul orang Qubti tersebut hingga mati hanya dengan sekali pukulan.

Kejadian itu dilaporkan kepada Fir'aun,setelah Fir'aun tahu jika Musa membela orang Israil maka Fir'aun memerintahkan untuk segera menangkap nabi Musa,mendengar kabar tersebut kemudian nabi Musa pergi ke negeri Madyan,disana beliau bertemu dengan nabi Syu'aib alaihi salam yang kemudian menikahkan nabi Musa dengan kedua putrinya.
Beberapa tahun kemudian Allah memerintahkan nabi Musa berangkat ke Mesir untuk berdakwah dengan dibekali sebuah tongkat oleh nabi Syu'aib.
Di Mesir nabi Musa bertemu dengan Harun saudaranya,keduanya menghadap Fir'aun dan mengajak Fir'aun serta para pengikutnya untuk menyembah Allah dan meninggalkan semua perbuatan dzalim yang telah dilakukannya selama ini.

Fir'aun tidak mau tunduk begitu saja,ia mengerahkan para ahli sihir untuk mengusir nabi Musa dan Harun dengan ular-ular sihirnya. Nabi Musa-pun melawan dengan melemparkan tongkatnya yang kemudian berubah menjadi ular yang sangat besar atas kuasa Allah SWT dan melahap semua ular-ular hasil sihir tersebut.
Para ahli sihir itu terbelalak heran melihat apa yang diperlihatkan oleh nabi Musa,karena ilmu yang dimiliki nabi Musa bukanlah sihir seperti yang mereka pelajari dari setan ,akhirnya para ahli sihir tersebut bertaubat dan menyembah hanya kepada Allah.

Kebengisan Fir'aun semakin menggila dan menyiksa para pengikut nabi Musa dengan sangat kejam,kemudian Allah memerintahkan nabi Musa untuk membawa umatnya keluar dari Mesir secepatnya.
Rombongan nabi Musa telah sampai di tepi laut merah. Fir'aun yang mengetahui hal itu segera menyusul dengan mengerahkan bala tentaranya.
Melihat Rombongan Fir'aun yang semakin mendekat sementara di depan sudah tidak ada jalan yang bisa dilalui maka nabi Musa memohon pertolongan kepada Allah dan menghantamkan tongkatnya,atas kuasa Allah laut merahpun terbelah sehingga nabi Musa dan para pengikutnya bisa meneruskan perjalanannya. Setelah semuanya berhasil melewati jalur tersebut,laut merah yang terbelah itu kembali seperti semula dengan menenggelamkan rombongan Fir'aun beserta bala tentaranya tanpa ada yang tersisa.

Kisah nabi Harun alaihi salam
Nabi Harun adalah saudara dekat nabi Musa alaihi salam,kemanapun nabi Musa berdakwah menyebarkan agama Allah maka nabi Harun selalu mendampinginya. Begitupun saat Allah memerintahkan nabi Musa untuk menyempurnakan kerasulannya dengan bertafakur selama 40 malam guna menerima wahyu yang kini dikenal dengan kitab Taurat,disaat itulah nabi Harun yang bertugas mengawasi para pengikut nabi Musa alaihi salam.

Ketika nabi Musa turun dari bukit Thursina ia terkejut karena kaumnya telah tersesat,mereka tengah berpesta pora serta menyembah patung anak sapi yang terbuat dari emas. Nabi Musa kemudian menegur saudaranya yaitu nabi Harun alaihi salam yang memang dititipi untuk menjaga umatnya. Nabi Harun-pun menjelaskan bahwa ia telah memperingatkannya namun mereka hanya menanggapinya sebelah mata dan menganggap nabi Harun adalah orang yang lemah.
Setelah diselidiki ternyata Samiri-lah yang mengajak serta membuat patung anak sapi tersebut untuk disembah.

Nabi Musa kemudian mengusir Samiri dan mengajak 70 orang kaumnya ke bukit Thursina untuk bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah,
Mereka adalah orang-baik dan Allah mengabulkan do'a mereka serta mengampuni segala dosanya. Kemudian Allah memerintahkan kepada nabi Musa supaya kaumnya bersumpah untuk berpegang teguh dengan kitab Taurat sebagai pedoman hidup serta melaksanakan perintahNya.

Baca juga : Kisah nabi Dawud as

Tidak ada komentar:

Posting Komentar