01 Februari 2016

Unsur-unsur dan wujud kebudayaan


Kebudayaan umat manusia itu mempunyai  unsur-unsur yang sifatnya universal dan unsur-unsur yang universal tersebut di anggap sebagai isi dari kebudayaan manusia.Unsur-unsur kebudayaan di anggap universal karena terdapat dalam semua wujud kebudayaan mulai dari yang kecil,bersahaja sampai yang besar dan berkembang.Unsur-unsur kebudayaan itu dapat di jumpai pada semua masyarakat di dunia.
Ada bermacam-macam pandangan serta argumentasi dari beberapa ilmuan mengenai unsur-unsur kebudayaan yang disebut cultural universals antara lain dari ilmuan C.Kluckhohn.Dari beberapa pandangan para ilmuan tersebut,Koentjaraningrat merumuskan tujuh unsur kebudayaan.Dengan memperhatikan unsur kebudayaan yang pertama kali di kuasai manusia adalah bahasa.
Ketujuh unsur kebudayaan tersebut dapat di urutkan sebagai berikut :
Bahasa (bahasa lisan dan tertulis).
Sistem peralatan dan perlengkapan hidup manusia atau sistem teknologi (alat-alat priduksi,distribusi dan transportasi,wadah dan tempat-tempat penyimpanan,makanan dan minuman,pakaian dan perhiasan serta senjata).
Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi (berburu dan meramu,perikanan,bercocok tanam,peternakan dan perdagangan).
Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial (kekerabatan,kesatuan hidup,asosiasi dan perkumpulan-perkumpulan serta sistem kenegaraan).
Sistem pengetahuan (pengetahuan tentang flora dan fauna,waktu,ruang,bilangan serta pengetahuan tentang tubuh manusia dan perilaku antr sesama manusia).
Sistem religi (sistem kepercayaan,nilai dan psndangan hidup,komunitas keagamaan serta upacara keagamaan).
Kesenian (seni patung,relief,lukis dan gambar,rias,vokal,instrumental,kesusastraan dan drama).
Ketujuh unsur kebudayaan tersebut masing-masing mempunyai tiga wujud kebudayaan.Adapun ketiga wujud kebudayaan itu menurut Koentjaraningrat  adalah sebagai berikut :
sistem budaya (cultural system),pada tingkat ini wujud kebudayaan bersifat abstrak karena berkaitan dengan suatu kompleks ide-ide,nilai-nilai dan norma-norma yang memberikan semangat pada masyarakat pendukungnya.
Sisten sisial,yaitu keseluruhan aktivitas dan tindakan manusia yang berpola di dalam masyarakat,misalnya upacara-upacara keagamaan.
Kebudayaan fisik,pada tingkat ini wujud kebudayaan sifatnya lebih konkret karena berkaitan dengan hasil aktivitas manusia yang berupa benda-benda konkret yang tidak hanya dapat di lihat akan tetapi dapat di raba dan di rasakan.
Wujud kebudayaan dapat di gambarkan berupa lingkaran konsentris : lingkaran paling dalam adalah sistem budaya,lingkaran tengah adalah sistem sosial dan lingkaran luar adalah kebudayaan fisik.Adapun isi kebudayaan yang terdiri dari tujuh unsur itu (bahasa,sistem teknologi,sistem ekonomi,sistem kemasyarakatan,sistem pengetahuan,sistem religi dan kesenian) membagi ketiga wujud kedalam tujuh sektor.
Misalnya,sistem religi atau agama sebagai satu unsur kebudayaan.Religi atau agama dalam wujud kebudayaan yang pertama (sistem budaya) berupa ajaran,filsafat,aturan dan keyakinan serta gagasan mengenai Dewa,Tuhan atau keyakinan mengenai alam lain sesudah manusia meninggal.Sementara itu,religi atau agama dalam wujud kebudayaan yang kedua (sistem sosial) dapat berupa pelaksanaan upacara dan ritus,kegiatan-kegiatan sosial yang dilandasi nilai-nilai atau aturan-aturan keagamaan dan organisasi-organisasi keagamaan.Adapun religi atau agama dalam wujud yang ketiga (kebudayaan fisik) berupa bangunan candi,patung dewa-dewa,masjid,gereja,serta peralatan upacara dan peralatan ibadah lainnya.
Dengan begitu,proses masing-masing unsur dari ketujuh unsur budaya itu bermula dari ide-ide,nilai-nilai,norma-norma dan sebagainya (sistem budaya) akan mendorong ke arah perilaku falam bentuk aktivitas dan interaksi antara manusia (sistem sosial).Dari interaksi dan perilaku manusia (sistem sosial) itu akhirnya menghasilkan peralatan dan benda-benda (kebudayaan fisik).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar