CARI ARTIKEL DISINI

03 Februari 2021

Kisah kakek Bantal part 1

Sejak kematian maha patih Gajah mada dan prabu Hayam wuruk,kerajaan Majapahit mengalami kemunduran yang sangat drastis. Berangsur-angsur kerajaan yang pernah ditaklukan oleh patih Gajah mada mulai memisahkan diri,baik secara terang-terangan maupun dengan sembunyi-sembunyi.

Perang saudara antar kerabat istana tiada henti-hentinya,kesengsaraan dan bahaya kelaparan melanda dimana-mana. Kejahatan kian merajalela bahkan banyak dari tentara kerajaan yang beralih propesi menjadi perampok yang menjarah harta benda kaum bangsawan dan rakyat jelata.

Akibat tidak adanya stabilitas keamanan maka para penduduk merasa tidak tenang dalam mengolah lahan pertanian mereka. Hal tersebut membuat persediaan bahan makanan mulai menipis,ditambah musim kemarau panjang di beberapa tempat membuat situasi menjadi semakin mengenaskan.

Disaat demikian sesekali kakek Bantal beserta muridnya melakukan peninjauan langsung ke beberapa daerah untuk mengetahui keadaan serta nasib para penduduk setempat. Suatu ketika  kakek Bantal dan lima orang muridnya sampai disebuah desa yang begitu gersang. Hampir tidak ada pepohonan yang hidup,mereka terus berjalan hingga tiba disuatu lahan yang sangat luas.

Ditengah lahan tersebut terlihat puluhan penduduk sedang berkerumun mengelilingi dua orang pemuda bertubuh kurus sedang berlaga dengan hanya mengenakan celana. Mereka saling memukulkan sebatang rotan sehingga tampak bekas sabetan rotan tersebut membiru disekujur tubuh kedua pemuda itu.

Beberapa lelaki disekitarnya mengelilingi sambil menabuh gendang,kedua pemuda tersebut terus menerus saling memukulkan rotan ditangannya dengan sekuat tenaga hingga akhirnya keduanya roboh tidak berdaya. Irama gendang langsung terhenti,kemudian seorang pendeta memerintahkan untuk menyeret kedua pemuda itu keluar arena.

Baca artikel selanjutnya : Kisah kakek Bantak part 2
loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar