CARI ARTIKEL DISINI

24 Desember 2020

KISAH NABI DZULKIFLI AS

Disebutkan bahwa nama nabi Dzulkifli yang sebenarnya adalah Basyar,beliau merupakan putra dari nabi Ayub bersama istrinya Rahmah. Tidak banyak kisah yang menceritakan tentang nabi Dzulkifli,akan tetapi beberapa keterangan menjelaskan bahwa beliau hidup disebuah negara yang dipimpin oleh raja yang arif dan bijaksana.
Raja tersebut tidak memiliki keturunan sementara usianya sudah begitu lanjut,hingga suatu hari sang raja mengumpulkan seluruh rakyatnya dengan maksud akan menyerahkan tahta kerajaan kepada siapa saja yang sanggup dengan syarat-syarat yang akan disampaikannya.

Sang raja berkata : " Siapakah diantara kalian yang sanggup berlaku sabar,jika malam menjalankan ibadah sementara di siang harinya melakukan puasa? maka aku akan serahkan tahta kerajaan ini kepadanya ". Tidak ada seorangpun yang berani menyatakan kesanggupannya,hingga tiga kali sang raja mengulangi perkataannya barulah ada seorang pemuda yang mengacungkan tangannya dan berkata jika ia sanggup dengan semua syarat tersebut. Dialah Basyar,dan sejak kejadian itulah ia dipanggil Dzulkifli yang berati orang yang sanggup atau menyanggupi.

Dzulkifli kemudian menjadi raja di negeri tersebut dengan terus beribadah diwaktu malam dan berpuasa diwaktu siang,beliaupun diangkat sebagai ketua hakim. Pada suatu malam ketika ia hendak tidur ada seorang tamu yang berkunjung dengan maksud akan mengganggunya serta menguji kesabarannya. Nabi Dzulkifli bertanya " ada apakah saudara bertamu malam-malam begini? ".
Orang tersebut menjawab " hamba adalah seorang musyafir dan barang bawaan hamba dirampok ditengah perjalanan" kemudian nabi Dzulkifli memerintahkan orang tersebut untuk datang kembali ke esokan harinya.
Dari pagi hingga petang dengan penuh sabar nabi Dzulkifli menunggu kedatangan orang tersebut,akan tetapi orang yang ditunggunya tidak juga datang.

Suatu hari terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh orang-orang yang durhaka kepada Allah,nabi Dzulkifli memerintahkan seluruh rakyatnya untuk ikut berperang melawan para pemberontak tersebut akan tetapi rakyatnya tidak berani turun ke medan perang sebelum mereka dido'akan untuk menjamin keselamatannya agar tidak ada yang gugur di medan perang. Kemudian Allah mewahyukan kepada beliau " Hai Dzulkifli,Aku telah mendengar permintaan mereka dan Aku mendengar do'amu. Semua itu akan Aku kabulkan ".
Dan atas kuasa Allah,pasukan nabi Dzulkifli berhasil memenangkan peperangan tersebut dan tidak ada seorangpun diantaranya yang gugur di medan perang.

loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar