CARI ARTIKEL DISINI

01 Februari 2016

Sejarah budaya


Berbagai aktivitas manusia pada masa lampau selalu akan meninggalkan jejak,relik (relique) atau vertigium.Jejak-jejak tersebut dapat berupa jejak immaterial seperti lembaga-lembaga sosial,kepercayaan,norma-norma dan tradisi atau juga dapat berupa jejak material yakni jejak dari aktivitas manusia yang kadang-kadang sampai sekarang masih berfungsi seperti masjid,candi,monumen,patung,senjata dan pakaian.Jejak material terdapat juga dalam bentuk tulisan yang mengandung serangkaian informasi lewat media bahasa.Melalui jejak-jejak itulah dapat diketahui perkembangan dan perubahan suatu masyarakat dan kebudayaannya.Jejak-jejak itulah yang disebut sumber-sumber sejarah.

Dalam perkembangannya,ilmu sejarah telah menjamah bidang-bidang yang sebelumnya belum tetgarap.Sejarah politik atau sering disebut sejarah konvensional tidak lagi berupa uraian mengenai peristiwa-peristiwa dan tokoh-tokoh penting saja.Akan tetapi,sejarah telah berkembang dengan memanfaatkan ilmu-ilmu bantu seperti ilmu polulitik dan ilmu sosial.Begitu juga cabang ilmu sejarah mengalami perkembangan,misalnya ada sejarah ekonomi,sejarah sosial,sejarah lokal,sejarah pedesaan,sejarah wanita,sejarah kota dan sejarah kebudayaan.

Dengan melihat perkembangan ilmu sejarah seperti itu,sejarah kebudayaan merupakan cabang atau spesialisasi dari ilmu sejarah yang secara khusus mempelajari perkembangan kebudayaan dari waktu ke waktu pada masa lampau,atau lebih umum dapat dirumuskan bahwa sejarah kebudayaan adalah sejarah dari segala aspek kebudayaan dan kehudupan manusia.
Seperti di ungkapkan para ahli bahwa membicarakan sejarah kebudayaan tidak dapat dilakukan secara terpisah dengan masyarakat pendukungnya.Hal tersebut sudah sangat jelas karena kebudayaan selalu berhubungan dengan masyarakat yang terdiri dari sekumpulan manusia seperti kebudayaan masyarakat bali,sunda atau kebudayaan manusia dalam arti umum.

Manusia dalam kehidupan sehari-harinya memerlukan kerja sama antar sesama,baik untuk mengembangkan keturunan maupun untuk melangsungkan kehidupannya.Dalam hubungan kerja sama dengan tata caranya sendiri itulah yang kemudian mendorong terbentuknya kelompok-kelompok masyarakat.Untuk membina ketertiban di dalam kelompok-kelompok masyarakat di perlukan suatu media atau satana yang memungkinkan anggota-anggota kelompok itu saling berkomunikasi secara efektif.Selain itu,juga di perlukan pengendalian agar ketertiban di dalam kelompoknya dapat terus berlanjut.Sarana pengendalian itu berdasarkan pada norma-norma,kaidah-kaidah atau aturan-aturan lain yang di sepakati bersama.Untuk memahami dan menghayati kaidah-kaidah dan norma-norma itu,anggota-anggota kelompok masyarakat harus melalui proses pembudayaan atau enkukturasi.Enkulturasi adalah suatu proses seseorang atau anggota kelompok untuk mempelajari dan menyesuaikan sikap,perilaku dan format pikirnya dengan kebudayaan setempat.

Dalam hubungan ini hidup dan matinya suatu masyarakat atau bangsa bergantung pada  bagaimana masyarakat itu memahami dan menghayati kebudayaannya.Kehidupan  suatu bangsa akan bergantung pada bagaimana bangsa itu menghayati nilai-nilai,gagasan-gagasan utama serta keyakinan yang menjadi pedoman hidup anggota-anggotanya.
Dari waktu ke waktu,kebudayaan selalu mengalami perubahan.Kebudayaan suatu masyarakat juga akan mengalami pertemuan saling silang dengan kebudayaan masyarakat atau kelompok masyarakat lain.Dari pertemuan-pertemuan itu akan terjadi apa yang di namakan "proses peminjaman selektif".Proses peminjaman selektif inilah yang kenudian mengakibatkan adanya perubahan suatu kebudayaan dan perubahan itu yang menandai adanya dinamika kebudayaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan dan perkembangan kebudayaan antara lain 'discovery',inventiin,inovasi dan enkulturasi semuanya itu di sebut faktor intern.Adapun faktor ekstern antara lain meliputi difusi,akulturasi dan asimilasi.
Discovery dan invention merupakan istilah yang mengandung pengertian adanya unsur-unsur baru yang muncul di dalam lingkungan masyarakat dan kebudayaan tertentu.Perbedaan pengertian discovery dan invention yaitu :
Discovery merupakan hasil penemuan yang terjadi secara kebetulan.
Invention merupakan penemuan yang sudah di rancang sebelumnya kemudian di terima,di akui dan di terapkan oleh masyarakat.Akan tetapi,inovasi merupakan proses penyesuaian dari penemuan-penemuan baru tersebut dengan kebutuhan masyarakat.

Dalam perkembangannya suatu kebudayaan selain  di pengaruhi oleh unsur-unsur yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri juga di pengaruhi oleh unsur-unsur yang berasal dari luar.Transfer unsur-unsur kebudayaan dari kelompok masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya disebut difusi.Difusi selain berperan sebagai pendorong kebudayaan juga menperkaya isi masing-masing kebudayaan.
Faktor lain yang menjadi pendorong perubahan kebudayaan adalah akulturasi.Pada mulanya pengertian akulturasi di gunakan untuk kontak-kontak budaya yang sifatnya paksaan (misalnya invasi atau penaklukan).Dalam kontak budaya tersebut salah satu masyarakat melepaskan kebudayaan yang telah dimilikinya dan menggantinya dengan kebudayaan yang baru.Akan tetapi,dalam perkembangannya pengertian akulturasi lebih di titik beratkan pada proses terjadinya fusi atau pencampuran antara unsur-unsur kebudayaan yang saling bertemu.Hasil dari percampuran itu dapat berupa kedua unsur kebudayaan tersebut masih dapat dikenali atau salah satu unsur menjadi dominan.
loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar